PDIP SIAPKAN TIGA KANDIDAT UNTUK WAKIL KETUA DPR

30-09-2009 / PIMPINAN

             

                Tokoh muda PDIP Perjuangan Budiman Sujatmiko mengatakan, partainya menyiapkan tiga kandidat untuk menduduki Wakil Ketua DPR periode 2009-2014. Ketiga calon tersebut adalah Sekjen PDIP Pramono Anung, Ketua DPP PDIP Tjahyo Kumolo dan tokoh senior Panda Nababan.

                Menjawab pertanyaan wartawan sesuai mengikuti acara Gladi Resik Pelantikan anggota DPR di Gedung Nusantara Kompleks Gedung MPR/DPR Senayan, Rabu (30/9), politisi yang mantan aktivis ini mengatakan, ketiga kandidat Pimpinan DPR ini masih akan dirapatkan di tingkat DPP. “ Dalam rapat nanti keputusan untuk menentukan calon Wakil Ketua DPR diambil dengan musyawarah, bukan melalui pemungutan suara,” katanya.

                Lima calon yang diduga kuat untuk menduduki kursi Pimpinan DPR yang ramai disebut akhir-akhir ini adalah Ketua Marzukie Alie dari Partai Demokrat sebagai pemenang pemilu legislatif disusul empat wakil Ketua dari peraih empat besar pileg berikutnya yakni Priyo Budi Santoso dari Partai Golkar, Pramono Anung (PDIP), Anis Mata dari PKS dan Marwoto Mitrohardjono dari PAN.

                Ketika didesak, siapa kandidat yang berpeluang diputuskan untuk maju sebagai Pimpinan Dewan, ia mengelak sebab masih akan diputuskan rapat DPP. Keputusan ini lanjut Budiman, karena PDIP belum menentukan targetnya apakah akan beroposisi atau mendukung pemerintah. “ Jadi menurut saya, wakil Ketua DPR dari PDIP tergantung dari posisi politik yang akan diambil oleh partai,” jelas dia.

                Menurut mantan tokoh Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang amat vocal terhadap pemerintahan orde baru ini, kalau untuk oposisi, barangkali Panda Nababan vokal, itu meyakinkan, Mungkin kalau berkoalisi,  bisa Pramono Anung yang dimajukan. “ Ini pandangan pribadi saya,” tegasnya.

                Lebih lanjut Budiman mengatakan, apakah PDIP akan beroposisi atau koalisi hingga kini belum diputuskan. “ Masih belum selesai, yang jelas sebelum 20 Oktober atau saat pelantikan Presiden”.

Saat ditanyakan, bagaimana peluang terkuat apakah oposisi atau koalisi,  dia tetap memilih beroposisi. “ Pandangan pribadi saya, karena kemarin bersaing dalam Pilpres dan PDIP gagal, ada baiknya beroposisi,” ungkapnya  dengan menambahkan karena Megawati dalam persaingan Pilpres gagal, nampanya lebih baik berada di luar pemerintahan.

Mengenai adanya pandangan di kalangan PDIP bahwa saat menjadi oposisi dianggap tidak lancar dalam pengabdian kepada rakyat atau  ada hambatan serta  dicurigai, Budiman mengatakan,  meskipun hambatan itu mungkin salah,  baginya bukan dihambat lalu mundur. Justru diubah hambatan itu karena kita di era reformasi. “ Secara pribadi, ada baiknya PDIP beroposisi karena kalah bertarung dalam pilpres dan sebaiknya berada di luar pemerintahan,” tutur Budiman menambahkan. (mp,tt,et).

                 

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...